Sejarah

1.Latar Belakang Pendirian Pondok

Pondok Darul Hijrah Puteri Adalah Lembaga Pendidikan Bagi Pembentukan Dan Pengembangan Kepribadian, Kemampuan Manusia Seutuhnya, Serta Pembinaan Ilmu Pengetahuan Dan Agama. Pondok Darul Hijrah Puteri Yang Pada Saat Dibuka Pada Tahun 1995 Hanya Terdiri Dari SMP 34 Orang Santriwati. Yayasan Pendidikan Pondok Darul Hijrah Puteri Secara Resmi Berdiri Pada Tanggal 25 April  1995, Berdasarkan Akta Notaris Bachtiar No 7 Tanggal 25 April  1995. Unsur Pimpinan Pondok Darul Hijrah Adalah Direktur Dan Wakil Direktur Pondok Yang Dalam Melaksanakan Tugas Sehari-Hari Dibantu Oleh Kepala Bagian Seperti Kepala Bagain Pendidikan Dan Pengajaran, Kepala Bagain Pengasuhan, Kepala Bagian Administrasi Umum Dan Keuangan, Kepala Bagian Personali, Kepala Bagian Sarana Prasarana Dan Pembangunan Dan Kepala Bagian Unit Usaha.

Sebagaimana Halnya Di Pondok Darul Hijrah Putera, Secara Umum Ada Dua Hal Yang Melatarbelakangi Berdirinya Pondok Darul Hijrah Puteri Yaitu :

Pertama, Adanya Keinginan Pendiri Pesantren Sebagai Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Untuk Mendirikan Pondok Pesantren Serupa Dengan Almamaternya, Dan Hal Tersebut Mendapat Dukungan Gontor Dan Bahkan Dianggap Sebagai Pondok Ala Gontor Di Kalimantan.

Kedua, Banyaknya Minat Dari Calon Santriwati Untuk Memasuki Pondok Gontor Tidak Sesuai Dengan Daya Tampung Pondok Gontor Sehingga Diperlukan Pondok Yang Memiliki Sistem Yang Sama Dan Dapat Mengakomodir Calon Santriwati Tersebut Terutama Yang Berasal Dari Kalimantan. Untuk Program Itu Pondok Modern Gontor Bersedia Memberikan Bimbingan, Petunjuk Bahkan Memfasilitasi Kader-Kadernya Ke Luar Negeri Guna Memperoleh Bekal Agar Lebih Mampu Mengelola Kegiatan Dan Memanajemen Pondok Alumni Yang Kelak Akan Didirikan. Keinginan Alumni Pondok Modern Gontor Meniru Almamaternya Dan Pelaksanaan Amanah Pimpinan Pondok Gontor Kepada Alumninya Merupakan Latar Belakang Sebab Berdirinya Pondok Pesantren Darul Hijrah.

Amanah Pondok Modern Gontor Untuk Mendirikan Pondok, Diserahkan Kepada Alumninya Untuk Melakukan Improvisasi Dan Inovasi Sesuai Dengan Kondisi Daerahnya. Pondok Yang Berdiri Itu Disebut Pondok Alumni, Bukan Cabang Gontor. Secara Historis, Sebenarnya Kedua Pondok Tersebut Adalah Satu, Namun Secara Organisatoris Berdiri Sendiri, Punya Landasan Konstitusi Sendiri. Pondok Pesantren Darul Hijrah Putera Adalah Hasil Dari Langkah Kebersamaan Antara K.H. A.Gazali Mukhtar (Alm), K.H. Zarkasyi Hasbi, Lc., Dan K.H. Syahrudi Ramli, Serta IKPM Kalsel. Pondok

2.    Sejarah Pondok Darul Hijrah Puteri

Keberadaan Pondok Darul Hijrah Puteri Tidak Bisa Dilepaskan Dari Pondok Pesantren Darul Hijrah Putera Itu Sendiri Secara Keseluruhan. Karena Itu, Terlebih Dahulu Penulis Kemukakan Sedikit Mengenai Asal Mula Berdirinya, Bagaimana, Dan Dimana Posisi Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri. Hal Itu Akan Terlihat Dari Runtutan Sejarah Berdirinya Dan Keadaan Geografis Yang Melatarinya.

Keberadaan Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri Merupakan Kelanjutan Dari Pondok Pesantren Darul Hijrah Putera. Hal Ini Terlihat Dari  Pemindahan Wakaf Dari H. Ady Syahrani Dan H. Bakran Lazim Yang Semula Berada Di Putera (Cindai Alus) Kemudian Sebagiannya Dipindahkan Ke Batung, Yang Kemudian Disanalah Berdirinya Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri. Tanah Yang Semula Direncanakan Adalah 7 Hektar, Tetapi Dalam Kenyataannya Yang Terlaksana Hanya 4 Hektar.

Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri Berdiri Pada Tahun 1995 Yang Diprakarsai Oleh Drs. H. Nasrul Mahmudi, Drs. H. Syahrudi Ramli, K.H. A. Ghazali Muchtar (Alm.), Dan K.H. Zarkasyi Hasbi Lc. Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri Terletak Di Desa Batung Cindai Alus Yang Kebanyakan Penduduknya Berpenghasilan Dari Bertani (Berkebun) Dan Beternak.

Pondok Darul Hijrah Tidak Menganut Pondok Kiyai Yang Alami, Tidak Menganut Pula Pondok Yayasan, Tetapi Berusaha Merangkum Dan Mengambil Segi Positif Dari Keduanya. Kiyai Merupakan Pimpinan Pondok Sekaligus Pimpinan Badan Pengurus Yayasan Yang Mempunyai Kekuasaan Mutlak Keluar Dan Ke Dalam Pondok, Tetapi Harus Mempunyai Program Kerja Dan Mempertanggung Jawabkan Kepemimpinannya Setahun Sekali Kepada Semua Pihak Dan Badan Pendiri Dalam Rapat Pleno Terbuka. Ia Dipilih Oleh Badan Pendiri Untuk Masa Tiga Tahun, Sebagaimana Pimpinan Gontor Dipilih Oleh Badan Wakaf Untuk Masa Jabatan Lima Tahun.

3.    Landasan Pendirian Pondok

       Landasan Pendirian, Maju Dan Mundurnya Suatu Bangsa Sangat Ditentukan Oleh Maju Dan Mundurnya Dunia Pendidikan Pada Bangsa Itu, Demikian Pula Pengembangan Ajaran Suatu Agama Atau Keyakinan Ditentukan Oleh Pengembangan Pendidikan Dalam Agama Itu, Bahkan Pendidikanlah Yang Merubah Peradaban Manusia Primitif Menjadi Manusia Modern. Namun Pendidikan Yang Berorientasi Kepada Pengembangan Kecerdasan Intelegensi (Intellectual Quotien) Semata, Hanya Akan Melahirkan Bangsa Yang Pintar Untuk Pemenuhan Nafsu Belaka, Maka Perlu Digabungkan Dengan Kecerdasan Emosi (Emotional Quotien), Agar Nafsu Binatang Dan Nafsu Syaithon Pada Manusia Dapat Ditahan Dan Dikendalikan. Kedua Kecerdasan Di Atas Hanya Akan Berdampak Posiitif Selama Manusia Di Dunia Yang Bersifat Materi Dan Psikologis, Padahal Manusia Adalah Himpunan Dari Jasad Dan Ruh, Dimana Akan Menjalani Keabadian Ketika Kembali Ke Pangkuan Tuhan. Maka Pendidikan Harus Disempurnakan Dengan Kecerdasan Ruhani (Spiritual Quotien). Atas Dasar Itulah Pondok Darul Hijrah Puteri Martapura Menyelenggarakan Pendidikan Pondok Pesantren Dengan Memadukan Kurikulum Diknas (SMP) Dengan Kurikulum Pesantren.

Kurikulum Yang Dikembangkan Di Pondok Darul Hijrah Terutama Berorientasi Pada Dasar Dan Tujuan Pendidikan Baik Mengenai Keahlian Maupun Sikap Yang Diharapkan Akan Dimiliki Santriwati Setelah Menyelesaikan Studinya Dipondok. Kurikulum Tersebut Telah Disusun Sedemikian Rupa Sehingga Muatan Materi Pondok Dan Materi Pelajaran Negeri Tidak Dibedakan, Yang Berarti Pula Pelajaran Pondok Dan Pelajaran Negeri Memiliki Bobot Yang Sama. Kurikulum Pondok Darul Hijrah Diadopsi Dari Kurikulum Gontor Yang Telah Diramu Kembali Oleh Pengelola Dan Dipadukan Dengan Kurikulum Dari Dinas Pendidikan.

        Pada Tataran Operasional Praktisnya, Kecerdasan Intelegensi             Berpusat Di Sekolah, Baik Di Ruang Kelas, Perpustakaan Dan               Laboratorium Sedangkan Kecerdasan Emosi Dengan                           Pendidikan Akhlak Dan Kecerdasan Spiritual Dengan Aqidah               Dan Ibadah Berpusat Di Pesantren Baik Di Masjid Dan                         Asrama.